Nama : Abdul Jabar
NPM : 20210019
Kelas : 3 EB 20
Laporan Laba Rugi
Untuk kali ini kita akan membahas tentang
laporan laba rugi. Untuk membuat laporan laba rugi kita harus mengetahui
tentang pengertian laporannya. Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang
sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu
perusahaan selama periode tertentu. Yang kita dapatkan dalam laporan ini dimana
dalam laporan ini menggambarkan mengenai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan rugi-laba dalam suatu periode tertentu
Laporan
laba rugi mempunyai 2 unsur yaitu pendapatan dan beban/biaya
PENGHASILAN (income)
Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama
suatu periode akutansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan seperti penjualan barang dagang, penghasilan jasa (fee), pendapatan
bunga dan lainnya.
BEBAN (expanse)
Adalah penurunan manfaat ekonomi selama
suatu periode akutansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya nilai aktiva
atau kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal. Contoh yang termasuk dalam kategori beban/biaya
adalah harga pokok (penjualan atau produksi/HPP), biaya pemasaran, biaya gaji
karyawan, biaya penyusutan dan sejenisnya.
Format
atau bentuk laporan laba rugi dapat disajikan dalam 2 bentuk
SINGLE
STEP
Yaitu bentuk laporan yang disusun dengan
menggabungkan semua penghasilan menjadi suatu kelompok dan semua biaya dalam satu
kelompok lainnya yang terjadi dalam suatu periode. Sehingga untuk menghitung
laba rugi bersih hannya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total
penghasilan dengan total biaya. Selisih positif antara kelompok penghasilan
dengan biaya disebut dengan istilah penghasilan bersih atau laba, sedangkan
jika selisih tsb negative disebut dengan rugi.
MULTIPLE
STEP
Yaitu bentuk laporan yang disusun secara
bertahap penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan uturan aktivitas yaitu
kegiatan usaha diluar usaha dan luar biasa
Untuk
menyajikan pos luar biasa seperti kebakaran, gempa, dan sebagainya perusahaan
dapat menganut salah satu dari 2 perlakuan berikut ini:
ALL
INCLUSIVE
Pencatatan kerugian dari pos luar biasa tsb
dapat disajikan dalam laporan laba rugi, sedangkan dalam laporan laba yang
ditahan hanya berisi net income yang ditransfer dari laporan rugi laba
deklarasi (pembayaran dividend), penyisihan dari laba (appropriation of
retained earning)
CURRENT
OPERATING PERFORMANCE/NON CLEAN SURPLUS CONCEPT
Pecatatan kerugian dari pos luar biasa
tidak boleh disajikan dalam laporan laba rugi melainkan disajikan dalam laporan
laba ditahan atau laporan perubahan modal maka laporan laba rugi hanya
menentukan hasil dari operasi normal periode tersebut.
sumber:
Arifin,johar dan Busono adi Wicksono, Komputer Akutansi dng Microsoft
excell dan Munawir,, analisa laporan keuangan